╔═════ 📜📃 ═════╗
SYA'BAN
Ada apa didalamnya ❓
╚═════ 📚📓 ═════╝
👳♀Oleh Gus Ahmad Rifai
Bismillâh wal hamdulillâh, was sholâtu was salâmu 'alaa rosûlillâh.
Dalam urutan bulan, Sya'ban menjadi urutan ke-8 terletak diantara 2 bulan yang agung, yaitu Bulan Rajab dan Bulan Ramadhan.
🔰Sya'ban tidak termasuk kedalam asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimuliakan langsung oleh Allah), tapi toh demikian, Sya'ban termasuk bulan yang didalamnya terdapat keagungan yang luar biasa. Saya akan menyimpulkan beberapa keutamaan sya'ban yang saya nukil dari kitab "Má dzâ fî Sya'bân" karangan as Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani.
cuuussss, kita langsung ke pembahasan. check it out ❗
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
1⃣ Asal Usul Penamaan Sya'ban
وسمي شعبان لأنه يتشعب منه خير كثير، وقيل معناه شاع بان، وقيل مشتق من الشِعب (بكسر الشين) وهو طريق في الجبل فهو طريق الخير، وقيل من الشَعب (بفتحها) وهو الجبر فيجبر الله فيه كسر القلوب، وقيل غير ذلك
“Bulan ini dinamai dengan sebutan Sya‘ban karena banyak cabang-cabang kebaikan pada bulan mulai ini. Sebagian ulama mengatakan, Sya‘ban berasal dari Syâ‘a bân yang bermakna terpancarnya keutamaan. Menurut ulama lainnya, Sya‘ban berasal dari kata As-syi‘bu (dengan kasrah pada huruf syin), sebuah jalan di gunung, yang tidak lain adalah jalan kebaikan. Sementara sebagian ulama lagi mengatakan, bahwa Sya‘ban berasal dari kata As-sya‘bu (dengan fathah pada huruf syin), secara harfiah bermakna ‘menambal’ di mana Allah menambal dan menutupi kegundahan hati (hamba-Nya) di bulan Sya’ban. Ada pula ulama yang memahami bulan ini dengan makna selain yang disebutkan sebelumnya”.
Dari segi makna nama saja, para Ulama' menjelaskan bahwa Sya'ban memiliki makna yang sangat indah. Didalamnya terdapat berbagai kemuliaan dari Allah jalla jalâluh.
2⃣ Ada apa di Bulan Sya'ban ?
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa kadar kemuliaan sebuah bulan ditentukan dari ada peristiwa penting apa yang terjadi di bulan tersebut. Ini juga menjawab sebagian orang yang menuduh bahwa kita melakukan perbuatan syirik dengan mengagungkan bulan-bulan tertentu. Kita jawab, bahwa kita tidak mengagungkan bulannya, akan tetapi kita mengagungkan peristiwa-peristiwa agung yang terjadi pada bulan tersebut sehingga dapat kita petik pelajaran, hikmah, dan barokah darinya.
اننا لا نعظم الزمان لأنه زمان ولا المكان لأنه مكان لأن هذا عندنا من الشرك. ولكن ننطر لما هو أعلى من ذلك وأعظم……..وانما ننظر اليها من حيث مقامها ووجاهتها وجاهها ورتبتها وشرفها
“kami tidak mengagungkan zaman (bulan) karena semata zaman tersebut, dan tidak pula mengagungkan tempat karena hanya semata tempat itu. Bagi kami hal itu bagian dari perbuatan syirik. Tetapi kami melihat yang lebih besar dan agung dari itu semua….kami melihat (mengagungkan) dari sisi kedudukan, dan kemulian zaman (bulan) dan tempat tersebut”.
a. Perubahan arah qiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah al Musyarrofah
Pada awalnya, arah qiblat seluruh umat Islam adalah Baitul Maqdis yang ada di Palestina mengikuti arah qiblat dari para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Pada diri Nabi Muhammad SAW terdapat keinginan yang kuat agar arah qiblat menghadap kepada Ka'bah, sehingga beliau selalu memohon kepada Allah SWT agar sekiranya Dia berkenan merubah arah qiblat sesuai permintaan Nabi SAW. Turunlah firman Allah SWT :
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. Al Baqoroh:144)
Ayat ini turun ketika Nabi SAW sedang sholat. Maka ditengah sholat, Nabi SAW merubah arah qiblatnya. Tempat tersebut kemudian diabadikan menjadi Masjid Qiblatain (dua qiblat). Kejadian ini terjadi di Bulan Sya'ban.
b. Bulan dilaporkannya amal manusia secara tahunan.
Amal manusia ada kalanya dilaporkan dalam periode harian (di waktu pagi, sore hari, serta saat tergelincirnya matahari), mingguan (hari Senin dan Kamis), maupun tahunan. Dalam periode tahunan, tutup buku amal manusia dilaporkan di Bulan Sya'ban. Baginda Nabi saw bersabda :
ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَب وَرَمَضَان، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الْأَعْمَالُ إِلى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعُ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ
Bulan tersebut (Sya'ban) adalah bulan yang sering dilupakan oleh orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan dimana amal manusia dilaporkan kepada Tuhan semesta alam. Dan Aku (Rasulullah) menyukai jika amalku dilaporkan dalam keadaan aku sedang berpuasa. (HR. Ahmad dan Nasai)
BuyaSoni Media 📽️
FB, Youtube : Buya Soni
IG : @buyasoni @daarulhidayah
Telegram : Buya Soni Official
Website : www.daarulhidayah.com
========= ❁❁❁❁ =========
📚 WA Grup Buya Soni
☏ 0853-2335-5549
📰 Diizinkan untuk di sebarluaskan