╔═════ 📜📃 ═════╗
10 Amalan Malam Nishfu Sya'ban
Beserta Sumber Rujukannya
╚═════ 📚📓 ═════╝
👳♀️ Oleh Gus Ahmad Rifai
🅰️ Malam Nishfu Sya'ban adalah malam yang dimuliakan oleh Allah, Rasulullah, para Sahabat dan para Ulama'.
Sebuah keberuntungan bagi hamba Allah yang dikaruniai nikmat untuk dapat turut memuliakan malam Nishfu Sya'ban.
1️⃣ Bukti bahwa Rasulullâh ﷺ memuliakan Nishfu Sya'ban
فعن أمير المؤمنين علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: « إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ؟ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ؟ أَلَا كَذَا؟ أَلَا كَذَا؟ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ» أخرجه ابن ماجه في "السنن"
"Dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila malam pertengahan bulan Sya'ban tiba, maka berdirilah pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Sesungguhnya Allah menurunkan rahmat-Nya pada saat matahari terbenam hingga ke langit dunia, lalu Dia berfirman: 'Siapakah yang meminta ampun kepada-Ku sehingga Aku ampuni dia? Siapakah yang meminta rezeki kepada-Ku sehingga Aku memberinya? Siapakah yang meminta keselamatan kepada-Ku sehingga Aku berikan kepadanya? Dan lain sebagainya hingga terbit fajar." (HR. Ibnu Majah)
2️⃣ Bukti bahwa Sahabat memuliakan Nishfu Sya'ban.
وَقَالَ عِكْرِمَةُ : هِيَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يُبْرَمُ فِيهَا أَمْرُ السَّنَةِ وَتُنْسَخُ الْأَحْيَاءُ مِنَ الْأَمْوَاتِ فَلَا يُزَادُ فِيهِمْ أَحَدٌ وَلَا يُنْقَصُ مِنْهُمْ أَحَدٌ .
Sahabat Ikrimah radliyallâhu 'anhu mengatakan, "Sesungguhnya malam yang diberkati tersebut adalah malam Nishfu Sya'ban. Pada malam tersebut ditetapkanlah urusan manusia setahun dan di malam tersebut orang yang hidup (dapat) di hapus (daftarnya) dari daftar orang yang meninggal. Kemudian (setelah malam itu) tidaklah ditambah seorangpun didalamnya dan tidak dikurangi seorangpun di dalamnya." (Tafsir al Baghawi, Jilid 7, hal. 228)
3️⃣ Bukti bahwa Para Ulama' memuliakan Nishfu Sya'ban
قال الإمام الشافعي رحمه الله وبلغنا أن الدعاء يستجاب في خمس ليال ليلة الجمعة والعيدين وأول رجب ونصف شعبان قال الشافعي وأستحب كل ما حكيته في هذه الليالي والله أعلم
"Imam Syafi'i rahimahullah berkata, "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya'ban."Imam Syafi'i berkata, "Aku anjurkan untuk melakukan semua yang aku ceritakan pada malam-malam ini. Dan Allah Maha Mengetahui." (Imam as Syafi'i dalam al-Umm, Jilid I, ha. 264)
Imam Muhammad Ibnu Hajj al-Maliki dalam kitab al-Madkhal
وكان السلف رضي الله عنهم يُعَظِّمونها -أي: ليلة النصف من شعبان-، ويُشَمِّرُون لها قبل إتيانها، فما تأتيهم إلا وَهُمْ متأهِّبون للقائها، والقيام بحرمتها على ما قد عُلِمَ من احترامهم للشعائر على ما تَقَدَّم ذِكْرُه؛ هذا هو التعظيم الشرعي لهذه الليلة
"Para ulama salaf, semoga Allah meridhai mereka, mengagungkan malam tersebut - maksudnya: Malam Nisfu Sya'ban - dan mereka mempersiapkan diri sebelum kedatangannya. Mereka tidak pernah menyambutnya tanpa persiapan, selalu siap untuk menyambutnya dengan penuh kehormatan, sebagaimana yang mereka ketahui tentang penghormatan mereka terhadap ritual tersebut, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Inilah pengagungan syar'i terhadap malam ini. (al-Madkhal, Jilid I, hal. 299)
🅱️ Amalan Nishfu Sya'ban
1️⃣ Membaca Al Qur'an
Bulan Sya'ban secara umum merupakan bulan sangat dianjurkan untuk membaca Al Qur'an.
Al Hasan bin Sahl meriwayatkan,
قال شعبان يارب جعلتني بين شهرين عظيمين، فما لي ؟ قال الله عز وجل جعلت فيك قراءة القرآن
Bulan Sya'ban berkata, "Ya Allah, Engkau meletakkanku berada diantara 2 bulan yang mulia (Rajab dan Ramadhan), maka apa yang Engkau berikan kepadaku ? Allah SWT menjawab, aku menjadikan keutamaan membaca Al Quran ada padamu. (Lathôif al Ma'ârif hal. 158)
Al Hafidz Ibnu Rojab al Hambaliy berkata, telah sampai riwayat kepadaku bahwa Sayyidina Anas bin Malik mengatakan,
كان المسلمون إذا دخل شعبان، انكبوا على المصاحف فقرأوها
Apabila masuk di bulan Sya'ban, maka umat Islam akan menyibukkan diri dengan mushaf Al Quran dan membacanya. (Mâdzâ fî Sya'bân hal. 44)
2️⃣ Membaca QS. Ad Dukhon Ayat 1-8
Karena nishfu sya'ban adalah momentum Allah menentukan takdir hamba, maka dalam rangka meminta ditakdirkan berada pada kebaikan, para Ulama' menganjurkan secara khusus untuk memperbanyak membaca Qur'an Surat Ad Dukhon ayat 1-8, dengan cara sebagai berikut :
1) Membaca QS. Ad Dukhon ayat 1-8, pada tanggal 1 s/d 14 Sya'ban dengan hitungan 15x. Adapun pada malam 15 Sya'ban dibaca dengan hitungan 30x
حٰمٓ (١)
وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ (٢)
إِنَّآ أَنزَلْنٰهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَرَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ (٣)
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ (٤)
أَمْرًا مِنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَ (٥)
رَحْمَةً مِّنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (٦)
رَبِّ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِن كُنْتُمْ مُوْقِنِيْنَ (٧)
لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِٓ وَيُمِيْتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَائِكُمُ الْأَوَّلِيْنَ (٨)
2) Membaca istighfar 10x
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم
3) Membaca sholawat 10x
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ، وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ
4) Berdo'a sesuai hajat masing-masing
Adapun rujukan dari amalan tersebut adalah sebagai berikut :
فائدة أخرى : في قراءة أول سورة الدخان ليلة النصف من شعبان
قال الشرجي رحمه الله تعالى في «فوائده» : (من قرأ أول سورة الدخان» . . . إلى قوله تعالى : الْأَوَّلِينَ﴾ (۱) في أول ليلة من شعبان « خمس عشرة مرة » إلى ليلة الخامس عشر، ويقرؤها « ثلاثين مرة » ، ثم يذكر الله تعالى ، ويصلي على النبي صلى الله تعالى عليه وسلم عشرًا، ويدعو بما أحب . . فإنَّه يرى تعجيل الإجابة فيها ؛ إن شاء الله تعالى (الفوائد في الصِّلات والعوائد » ( ص ٥٩ )
Faidah : Membaca awal Surat Ad Dukhon di awal Nishfu Sya'ban.
Imam As Syarjiy mengatakan, "Barang siapa membaca Surat Ad Dukhon (ayat 1 s/d 8) dari 1 s/d 14 Sya'ban sebanyak 15x, kemudian pada malam 15 Sya'ban dibaca sebanyak 30x, dilanjutkan dzikir pada Allah dan sholawat pada Rasulullâh ﷺ 10x, kemudian berdoa sesuai yang ia kehendaki, maka insya Allah ia akan melihat cepatnya terkabulnya doa tersebut. (Al Fawâid fi ash Shilât wa al 'Awâid hal. 59)
3️⃣ Membaca Ayat Al Hirsh
Disebut Ayat Al Hirsh artinya adalah Ayat Penjagaan karena diantara fadhilahnya adalah dapat menjadi pelindung bagi orang yang membacanya. Ayat tersebut adalah Surat At Taubah ayat 128 dan 129. Dianjurkan oleh Para Ulama' agar ayat tersebut dibaca 500x pada Malam Nishfu Sya'ban
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيمٌ. فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّهَ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ.
Imam Abu Ali al-Ahsan al-Ba'qiliy al-Maghribiy mengutip dalam kitab Irô'ah Arô' al Syumus Falak al Haqôiq al Irfaniyah perkataan al Quthb al-Maktum Syekh Ahmad at Tijani :
ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﺁﻳﺔ ﺍﻟﺤﺮﺹ ٥٠٠ ﻣﺮﺓ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻨﺼﻒ ﻣﻦ ﺷﻌﺒﺎﻥ ﻟﻢ ﻳﺴﺌﻞ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ
Barangsiapa yang membaca ayat al-Hirhs sebanyak 500 kali pada malam nisfu Sya'ban, tidak akan mendapat pertanyaan malaikat di alam kubur.
4️⃣ Sholat Isya' dan Subuh Berjamaah
Selain amal yang beraneka ragam, jangan sampai lupa tentang pentingnya menjaga sholat 5 waktu, lebih-lebih jika dilakukan secara berjama'ah.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ أَبِيْ عُمْرَة قَالَ : دَخَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّان الْمَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إِلَيْهِ، فَقَالَ : يَا بْنَ أَخِيْ؛ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ : (مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِيْ جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِيْ جَمَاعَةٍ، فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ» أخرج مسلم (٦٥٦)، وابن حبان (٢٠٦٠)
Abdurrahman bin Abi 'Umroh berkata, "Utsman bin Affan masuk ke dalam masjid setelah sholat maghrib dan duduk menyendiri. Aku duduk di sebelahnya. Beliau pun berkata, "Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullâh ﷺ bersabda, "Barangsiapa sholat isya' berjama'ah maka ia (mendapat pahala) seperti sholat separuh malam. Dan barangsiapa sholat subuh berjama'ah maka ia (mendapat pahala) seperti sholat semalam suntuk." (HR. Muslim no. 656 dan Ibnu Hibban no. 2060)
(Kanz al Najâh wa al Surûr hal. 175)
5️⃣ Sholat Tasbih
Sholat Tasbih merupakan sholat yang saking pentingnya, maka Rasulullâh ﷺ menganjurkan untuk melaksanakannya setiap hari, jika tidak maka seminggu sekali, jika tidak maka sebulan sekali, jika tidak maka setahun sekali, jika tidak maka seumur hidup sekali.
Banyak para Ulama' yang menganjurkan jika hendak melaksanakannya setahun sekali, maka pada malam Nishfu Sya'ban sebagai rangkaian untuk memperbanyak ibadah di dalamnya.
Sholat Tasbih dilaksanakan 4 roka'at dengan salam setiap 2 roka'at. Dilaksanakan dengan cara sholat seperti biasa, akan tetapi ditambah dengan tasbih sebanyak 75 x pada tiap roka'at hingga berjumlah 300 tasbih.
Tasbih yang dibaca adalah :
سُبْحَانَ الله، وَالْحَمْدُ لِله، وَلَا اِلٰهَ اِلَّا الله، وَاللهُ أَكْبَر
Roka'at 1 :
- 15x saat berdiri sebelum ruku'
- 10x saat ruku'
- 10x saat i'tidal
- 10x saat sujud
- 10x saat duduk diantara dua sujud
- 10x saat sujud
- 10x saat duduk istirahat
Roka'at 2 :
- 15x saat berdiri sebelum ruku'
- 10x saat ruku'
- 10x saat i'tidal
- 10x saat sujud
- 10x saat duduk diantara dua sujud
- 10x saat sujud
- 10x saat tahiyat akhir sebelum salam
عَنْ سَيِّدِنَا ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيْكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً
Dari Sayyidinâ Ibnu Abbas radliyallâhu 'anhumâ bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abbas bin Abdul Mutthalib, "Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah paman, aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang dapat menghapus sepuluh macam dosa ? Jika engkau mengerjakan hal itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu, baik yang awal dan yang akhir, baik yang telah lalu atau yang akan datang, yang di sengaja ataupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang terang-terangan. Sepuluh macam kebaikan itu ialah engkau mengerjakan sholat empat roka'at, dan setiap roka'at membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu, dalam raka'at pertama dan masih berdiri, bacalah "Subhânallâh wal hamdulillâh walâ ilâha illallâh wallâhu akbar" 15x, lalu ruku', dan dalam ruku' membaca bacaan seperti itu 10x, kemudian mengangkat kepala dari ruku' (i'tidal) juga membaca seperti itu 10x, lalu sujud juga membaca 10x, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara dua sujud) juga membaca 10x, lalu sujud juga membaca 10x, kemudian mengangkat kepala (duduk istirahat) dan membaca 10x, maka jumlahnya ada 75x dalam setiap raka'at, dan engkau lakukan sebanyak empat raka'at (total 300x tasbih). Jika engkau sanggup, kerjakanlah setiap hari. Jika tidak, kerjakanlah setiap jum'at. Jika tidak, kerjakanlah setiap bulan. Jika tidak, kerjakanlah setahun sekali. Jika tidak, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup." (HR. Abu Dawud no. 1297 dan Ibnu Majah no. 1387)
(Kanz al Najâh wa al Surûr hal. 176)
6️⃣ Sholat 100 roka'at dengan "Qul Huwallâhu Ahad"
Dalam rangka menghidupkan malam nishfu sya'ban, sebagian ulama' mengamalkan banyak sholat sunnah. Pengamalan sholat tersebut diamalkan dengan dua cara :
- 100 roka'at dengan tiap roka'at membaca QS. Al Ikhlas sebanyak 11x; atau
- 10 roka'at dengan tiap roka'at membaca QS. Al Ikhlas sebanyak 100x
- Sholat ini bukan dinamakan / bukan diniati dengan "Sholat Nishfu Sya'ban, akan tetapi dinamakan / diniati sebagai sholat sunnah hajat dan sholat sunnah mutlaq.
وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة
Adapun shalat sunah di Bulan Sya'ban yaitu dianjurkan pada malam 15 Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak 100 rakaat dengan cara salam setiap 2 roka'at. Setiap roka'at setelah Al Fatihah membaca "Qulhuwallâhu ahad" sebanyak 11x. Atau seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap roka'at setelah Al Fatihah membaca "Qulhuwallâhu ahad" 100x. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka menyebutnya sebagai shalat al khoir (sholat yang penuh kebaikan). Mereka berkumpul untuk menunaikannya terkadang mereka menunaikannya secara berjama'ah. (Imam Al Ghozali dalam Ihyâ' 'Ulûm ad Dîn, jilid 1, hal. 203).
رُوِيَ عَنِ الْحَسَنِ أَنَّهُ قَالَ حَدَّثَنِي ثَلَاثُوْنَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنَّ مَنْ صَلَّى هَذِهِ الصَّلَاةَ هَذِهِ اللَّيْلَةَ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ سَبْعِيْنَ نَظْرَةً وَقَضَى لَهُ بِكُلِّ نَظْرَةٍ سَبْعِيْنَ حَاجَةً أَدْنَاهَا اْلَمغْفِرَةُ
Diriwayatkan dari Al Hasan bahwa ia berkata, 30 sahabat Nabi ﷺ mengatakan kepada saya bahwa siapa yang melaksanakan shalat tersebut pada malam (Nishfu Sya'ban) ini, maka Allah akan melihatnya (dengan pandangan rahmat) 70x dan tiap pandangan tersebut, Allah mengabulkan untuknya 70 permintaan, minimalnya adalah ampunan." Imam Al Ghozali dalam Ihyâ' 'Ulûm ad Dîn, jilid 1, hal. 204)
7️⃣ Sholat Sunnah Mutlaq 2 Roka'at
Dalam sholat sunnah tersebut dianjurkan untuk membaca Surat Al Kafirun pada roka'at pertama dan Surat Al Ikhlas pada roka'at kedua.
Selain itu, dalam tiap sujud ditambah dengan doa :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ إِلَيْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
(Majmu' Syarif hal. 93-96)
8️⃣ Membaca Yasin 3x
Membaca Yasin merupakan salah satu wasilah guna terkabulnya hajat kita.
أن من خصائص هذه السورة أنها لا تقرأ عند أمر عسير إلا يسره الله تعالى
Sesungguhnya dari kekhususan surat (Yasin) ini, bahwa sesungguhnya tidak mungkin Surat ini dibaca dalam perkara yang sulit kecuali pasti Allah mempermudahnya. (Tafsir Ibn Katsîr 3/742)
Bacaan Surat Yasin tersebut dapat diniatkan sesuai dengan hajat masing-masing, akan tetapi diantara hajat-hajat penting yang disimpulkan oleh Ulama' adalah :
1) Yasin pertama diniatkan untuk diberikan panjang umur dalam ketaatan dan keberkahan.
2) Yasin kedua diniatkan untuk memperoleh rezeki halal dan thoyyib serta terjaga dari marabahaya.
3) Yasin ketiga diniatkan untuk mendapatkan wafat dalam keadaan iman dan husnul khotimah.
Imam Ahmad bin Umar Ad Dairobi Al Kabir menyebutkan dalam Fathul Malikil Majîd Al Muallâf li Naf'il 'Abîd (Al Mujarrobât) memberi komentar :
وأما قراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب بعض أهل الصلاح من عند نفسه قيل هو البوني ولا بأس بمثل ذلك (أسنى المطالب في أحاديث مختلفة المراتب ص. 234)
"Tentang pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya'ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, dikatakan Ulama' yang mengajarkannya adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah sesuatu yang buruk." (Asnâ al-Mathôlib hal. 234)
As Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki memberikan komentar terhadap hal tersebut :
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بشرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك ؟ والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
"Tidak mengapa seseorang menambahkan pada amalannya, disertai dengan keikhlasan, permintaan dan kebutuhannya berupa hajat agama maupun dunia, yang bersifat lahir maupun batin, yang bersifat fisik maupun nonfisik. Barangsiapa yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dari Al-Qur’an karena Allah Ta’ala dengan tujuan memohon keberkahan dalam umur, keberkahan dalam harta, atau keberkahan dalam kesehatan, maka tidak ada masalah baginya. Ia telah menempuh jalan kebaikan (dengan syarat tidak meyakini bahwa amalan tersebut disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Maka, silahkan ia membaca Yasin tiga kali, atau tiga puluh kali, atau bahkan tiga ratus kali. Bahkan, jika ia mau, ia dapat membaca seluruh Al-Qur’an karena Allah Ta’ala dengan ikhlas kepada-Nya sambil memohon agar hajat-hajatnya terpenuhi, kebutuhannya tercapai, kesusahannya dihilangkan, kesedihannya diringankan, penyakitnya disembuhkan, dan utangnya dilunasi. Apa salahnya dengan hal tersebut? Sedangkan Allah mencintai hamba-Nya yang meminta segala sesuatu kepada-Nya, bahkan sekadar meminta garam untuk makanan atau tali untuk memperbaiki sandalnya." (Mâdzâ fî Sya'bân hal. 119)
9️⃣ Membaca Doa Nishfu Sya'ban
- Doa Paling Masyhur
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ. اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَار رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Doa tersebut tertulis pada kitab karangan Sayyid Utsman bin Yahya juga tertulis dalam Al Mujarrobât li Ad Dairobi hal. 16. Adapun setelah doa tersebut, biasanya ditambahkan doa tambahan dari Syekh Ma'ul 'Ainain as-Syinqithi berikut ini :
إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمَ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشَفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
- Doa Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab Ghunyah al-Thalibin juz 3 hal. 249 mengutip Doa Sayyidina Ali bin Abi Tholib karromallâhu wajhah
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
- Doa Nabi Adam عليه السلام ketika beliau turun ke bumi, kemudian thowaf tujuh kali di Ka'bah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ
🔟 Membaca Tasbih Nabi Yunus
Bacaan Tasbih tersebut dianjurkan oleh para Ulama' sebanyak 2375 kali, sesuai jumlah huruf tersebut secara hitungan jummal.
Berikut bacaan tasbih Nabi Yunus :
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.
Syekh Abdul Hamid Qudus mengatakan :
فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أمانا فى ذلك العام من البلايا والأوهام
Siapa yang membaca dzikir ini di malam nisfu Sya'ban sebanyak 2375 kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan datang. (Kanz al Najâh Wa al Surûr hal. 173)
1️⃣1️⃣ Disunnahkan Amalan Lain dan Kebolehan Dilakukan di Masjid
ومن المندوبات إحياء ليالي العشر من رمضان وليلتي العيدين وليالي عشر ذي الحجة وليلة النصف من شعبان كما وردت به الأحاديث وذكرها في الترغيب والترهيب مفصلة والمراد بإحياء الليل قيامه وظاهره الاستيعاب ويجوز أن يراد غالبه ويكره الاجتماع على إحياء ليلة من هذه الليالي في المساجد.
"Diantara amalan yang dianjurkan adalah menghidupkan malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan, dua malam Idul Fitri dan Idul Adha, malam-malam sepuluh pertama Dzulhijjah, dan malam Nisfu Sya'ban sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits dan disebutkan secara rinci dalam kitab "At-Targhib wa At-Tarhib". Yang dimaksud dengan menghidupkan malam adalah melakukan ibadah malam, dan secara lahiriah berarti menunaikan seluruh amalannya. Diperbolehkan juga untuk menunaikan sebagian besarnya. Diperbolehkan untuk berkumpul menghidupkan malam-malam tersebut di masjid.
(Bahr al Rô-iq syarah Kanz ad Daqôiq, jilid 2, hal. 56)
🔆 Kesimpulan :
1. Amalan pada Bulan Sya'ban terutama ketika Nishfu Sya'ban adalah amalan yang sangat luas dan tidak terbatas pada itu-itu saja, sesuai dengan sabda Rasûlullâh ﷺ tentang anjuran banyak beribadah.
2. Adanya amalan yang beraneka ragam sebagaimana diatas adalah sebagai sebuah solusi dari para Ulama' terhadap masyarakat muslim guna memperbanyak ibadah.
3. Walaupun telah disampaikan rujukan dari berbagai amalan tersebut, masih mungkin saja ditolak oleh sebagian saudara kita. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena tujuan kita adalah untuk menyampaikan bahwa amalan diatas memang menjadi kebiasaan para Ulama' yang tertulis di kitab-kitab yang dapat dipertanggung jawabkan kredibilitasnya.
4. Amalan diatas dapat diamalkan dengan tetap memperhatikan aturan syariat yang berlaku dan tidak menutup kemungkinan ada amalan lain yang juga dianjurkan.
5. Amalan diatas bukan merupakan amalan yang wajib, artinya hendak diamalkan seluruhnya boleh, diambil sebagian juga boleh, tidak diamalkan-pun tidak mengapa asalkan tetap berusaha untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan dengan cara yang lain.
BuyaSoni Media 📽️
FB, Youtube : Buya Soni
IG : @buyasoni @daarulhidayah
Telegram : Buya Soni Official
Website : www.daarulhidayah.com
========= ❁❁❁❁ =========
📚 WA Grup Buya Soni
☏ 0853-2335-5549
📰 Diizinkan untuk di sebarluaskan