HUKUM IMAM DAN KHOTIB SHOLAT JUM’AT BUKAN PENDUDUK SETEMPAT

Tanya Buya

HUKUM IMAM DAN KHOTIB SHOLAT JUM’AT BUKAN PENDUDUK SETEMPAT

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mohon maaf, Buya. Ijin bertanya, bagaimana hukumnya apabila khotib sholat jum’at serta imamnya adalah orang yang bukan penduduk setempat. Apakah sah sholat jum’atnya terimakasih.

Jawaban:
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Menurut pendapat terkuat dalam madzhab Syafi’i, syarat sah Jum’at adalah terdapat 40 orang laki-laki, baligh dan merupakan pendudukan setempat. Sehingga apabila 40 orang tersebut sudah terpenuhi, maka Sholat Jum’atnya sah. Adapun mendatangkan ustadz dari daerah yang lain untuk menjadi khotib maupun imam Sholat Jum’at diperbolehkan.

Referensi:

وقال أبو حنيفة والشافعي: يجوز أن يكون العبد والمسافر إماماً فيها، ووافقهم مالك في المسافر

(Al Mugni li ibni Qudamah juz 2 hal. 283)

أما الشافعية: فصححوا الإمامة من هؤلاء دون الانعقاد به. فلو أم المصلين مسافر وكان عددهم لا يتجاوز مع إمامهم المسافر أربعين رجلا، لم تنعقد صلاتهم

(Nihayatul Muhtaj juz 2 hal. 292)

BuyaSoni Media ????️
FB, Youtube : Buya Soni
IG : @buyasoni @daarulhidayah
Telegram : Buya Soni Official
Website : www.daarulhidayah.com

========= ❁❁❁❁ =========
???? WA Grup Buya Soni
☏ 0853-2335-5549
???? Diizinkan untuk di sebarluaskan