Oleh Gus Ahmad Rifai
Bismillâhwalhamdulillâh
Niat merupakan salahsatu rukun sholat.
Artinya, apabila ditinggalkan mengakibatkan sholat menjadi tidak sah.
Kapan niat itu wajib dilaksanakan ?
قصدالشيءمقترنابفعله,
yaitu wajib melaksanakan niat berbarengan pekerjaan pertama dari ibadah tersebut.
Sehingga didalamsholat, niat wajib diletakkan didalam hati berbarengan ketika lisan mengucapkan takbiratul ihram
اللهُأَكْبَر.
Allâhu akbar.
Lalu bagaimana lafadz niat ?
(Niat SholatDzuhur)
أُصَلِّفَرْضَالظُّهْرِأَرْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًلِلهِتَعَالَى
Ushollifardhodzdzuhriarba’aroka’aatinmustaqbilalqiblatiadâ-anlillâhita’âlâ.
Banyak dari kita yang kemudian bertanya-tanya, apakah mungkin lafadz niat yang begitu panjang bisa kita laksanakan berbarengan lafadz takbir yang pendek ?
Maka ketika kita membuka kitab Fathul Qorib hal 13 diterangkan tentang aqollunniyyah yaitu batas minimalnya niat.
Apa batas minimalnya niat ?
- QoshdulFi’li
yaitu bermaksud untuk melakukan sesuatu. Hal ini bertujuan untuk membedakan gerakan yang diniatkan sebagai ibadah dan gerakan yang bukan ibadah.
Dalam sholat, qoshdulfi’li di ucapkan dengan perkataan أُصَلِّى ( saya berniat mengerjakan sholat)
- Fardhiyyah
Yaitu untuk membedakan antara sholat wajib dengan sholatsunnah. Karena termasuk syarat sah sholat, adalah mengetahui tentang kewajiban sholat. Dalam hal ini dengan lafadzفَرْضَ.
- Ta’yin
Yaitu menentukan jenis/nama shalatfardhu yang dilaksanakan. Apakah dzuhur/ashar/maghrib/isya/shubuh.
Sehingga minimalnya niat (dalam contoh sholatdzuhur) adalah dengan shighot (ucapan) :
أُصَلِّفَرْضَالظُّهْرِ
Ushollifardzodzdzuhri
Adapun ucapan seterusnya adalah sunnah. Sehingga tiga ucapan inilah yang wajib kita letakkan didalam hati ketika lisan mengucapkan takbiratul ihram.
Adapun khusus dalam pembahasan SholatJum’at, maka wajib ditambah satu kata, yaitu imâman / makmûman karena Sholat Jum’at wajib dikerjakan secara berjama’ah.
واللهأعلمبالصواب