Sedekap saat Sholat kok ditaruh di Dada ?
Oleh : Buya Soni
Yah, ada beberapa kawan kita yang sukanya nggawe nggumun (mengherankan).
Dari kita kecil, diajarkan oleh kyai kita, guru ngaji kita, kalau sedekap saat sholat itu ya diletakkan diantara dada dan pusar, eh ini ada yang diletakkan di dada, dia bilang ikut Ulama Salaf.
ayok dah kita bahas…‼
Poin Pentingnya adalah Membahas Fiqih, tak boleh keluar dari 4 Madzhab. Kita hanya diperkenankan mengikuti salah satu dari Imam 4 Madzhab yaitu Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i maupun Hambali. Penjelasan mengenai kewajiban bermadzhab telah kami bahas dalam waktu yang lalu.
Adapun di Indonesia, maka kita wajib menggunakan dan mengajarkan Madzhab Syafi’i agar tidak menyebabkan kebingungan ditengah masyarakat yang dari zaman Walisongo telah diajarkan Madzhab Syafi’i.
“Bagaimana cara sedekapnya Madzhab Syafi’i ?”
- Bersedekap saat Sholat merupakan kesunnahan.
Hadits dari Sahl bin Sa’ad ra.
كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُوْنَ أَنْ يَضَعَ الرَجُلُ الْيَدَ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى فِى الصَّلَاةِ
“Dahulu orang-orang diperintahkan untuk meletakkan tangan kanan di atas lengan kirinya ketika shalat” (HR. Bukhori no. 740)
- Meletakkan tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri dalam keadaan melingkar.
Hadits dari Wa’il bin Hujr ra.
ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ الْيُسْرَى وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ
“..setelah itu beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung tangan kiri letaknya (melingkar) di atas pergelangan tangan atau di atas lengan” (HR. Abu Dawud no. 727)
Hadits dari Wa’il bin Hujr ra.
رأيتُ رسولَ اللَّهِ إذا كانَ قائمًا في الصَّلاةِ قبضَ بيمينِهِ على شمالِهِ
“Aku Melihat Nabi saw. berdiri dalam sholat beliau melingkarkan tangan kanannya pada (pergelangan) tangan kirinya” (HR. Nasai no. 886 dan Baihaqi 2/28)
- Sedekap diletakkan antara dada dan pusar.
Dalil yang digunakan Madzhab Syafi’i tentang hal ini sebagaimana ditulis oleh Imam Nawawi dalam al Majmu’ juz 3 hal. 310 adalah
عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ قَالَ: ” أَمَرَنِيْ عَطَاء أَنْ أَسْأَلَ سَعِيْدًا: أَيْنَ تَكُوْنُ الْيَدَانِ فِى الصَّلَاةِ؟ فَوْقَ السُّرَّةِ أَوْ أَسْفَلَ مِنَ السُّرَّةِ؟ فَسَأَلْتُهُ عَنْهُ، فَقَالَ:” فَوْقَ السُّرَّةِ”. يعني به سعيد بن جبير وكذلك قاله أبو مجلز لاحق بن حميد وأصح أثر روي في هذا الباب أثر سعيد بن جبير وأبي مجلز
Dari Abu Zubair, dia berkata: saya diperintahkan Atha’ untuk bertanya kepada Said, dimanakah tangan diletakkan saat shalat? Diatas pusar atau dibawah pusar ? Maka beliau menjawab: Diatas pusar (diatas pusar dan dibawah dada / diantara pusar dan dada). Imam Baihaqi mengomentari: Atsar yang paling shahih pada bab ini adalah atsar dari Said bin Jubair ini. (HR. Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubro, 2/47).
- Tentang Sedekap di Dada
Adanya ajakan untuk bersedekap diatas dada diawali dari membaca hadits dibawah ini
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى ثُمَّ يَشُدُّ بَيْنَهُمَا عَلَى صَدْرِهِ وَهُوَ فِي الصَّلَاةِ
“Rasulullah saw. meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya kemudian mengencangkan keduanya di atas dadanya ketika beliau shalat” (HR,. Abu Dawud no. 759, Baihaqi 4/38, dan Thobroni no. 3322)
Kemudian mereka katakan,
“Ayo kita ikut Nabi ! Cara sedekapnya ditaruh di dada !” Pertanyaan besarnya,
dikira Imam Hanafi gak ikut Nabi ?
dikira Imam Maliki gak ikut Nabi ?
dikira Imam Syafi’i gak ikut Nabi ?
dikira Imam Hambali gak ikut Nabi ?
So, kalau memang pendapat bersedekap yang paling sunnah itu diletakkan di dada, kenapa hal tersebut tidak diajarkan oleh 4 Imam Madzhab ? Karena kenyataannya tidak ada satupun dari Imam 4 Madzhab yang mengajarkan sedekap diletakkan didada.
‼ Ini perinciannya (saya kutip dari kitab Fiqhul Islam wa Adillatuh karya Syekh Wahbah az Zuhailiy juz 1 hal 726)
Madzhab Maliki
وَضْعُ الْيَدِ الْيُمْنَى عَلَى ظَهْرِ الْيَسَر :
قَالَ الْجُمْهُوْرُ غَيْر المَالِكِيَّة : يُسَنُّ….
“Mengenai meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri (bersedekap), berkata Jumhur selain Madzhab Maliki bahwa hal tersebut disunnahkan”
Jadi, justru didalam Madzhab Maliki tidak disunnahkan untuk bersedekap.
Beliau mengambil dalil dari Hadits dibawah ini
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قام إلى الصلاة رفع يديه حتى يحاذي منكبيه، ثم كبر، واعتدل قائما حتى يقر كل عظم في موضعه معتدلا
Rasulullah ketika sholat beliau mengangkat kedua tangannya sampai sebatas kedua bahu beliau. Lalu beliau takbir dan berdiri tegak sampai setiap tulang kembali ke tempat asalnya. (Ibn Huzaimah 1/359)
Madzhab Syafi’i (sebagaimana yang saya jelaskan diatas)
وَالْمُسْتَحَبُّ عِنْدَ الشَّافِيَّة أَنْ يَجْعَلَهُمَا تَحْتَ الصَّدْرِ فَوْقَ السُّرَّةِ
Dan menurut Madzhab Syafi’i, disunnahkan sedekap diletakkan dibawah dada diatas pusar (diantara dada dan pusar)
Madzhab Hanafi dan Hambali
وَيَضْعُهُمَا عِنْدَ الْحَنَفِيَّة وَالْحَنَابِلَة تَحْتَ السُّرَّةِ
Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri (bersedekap) menurut Madzhab Hanafi dan Hambali diletakkan dibawah pusar.
Bahkan dalam Madzhab Hambali, dimakruhkan untuk bersedekap di dada.
Muhammad bin Muflih al-Hambali (w. 763 H) menyebutkan:
ويكره وضعهما على صدره نص عليه مع أنه رواه أحمد
Makruh meletakkan kedua tangan diatas dada, ini adalah nash dari Imam Ahmad padahal beliau meriwayatkan hadits itu. (al-Furu’, juz 2 hal. 169)
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah al-Hambali (w. 751 H) menambahkan:
ويكره أن يجعلهما على الصدر، وذلك لما روى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه نهي عن التكفير وهو وضع اليد على الصدر
Makruh meletakkan kedua tangan diatas dada, karena telah ada riwayat dari Nabi yang menyebutkan bahwa beliau mencegah takfir; yaitu meletakkan tangan diatas dada. (Bada’i al-Fawaid, juz 3 hal. 91)
Hal senada juga dinyatakan oleh Manshur bin Yunus al-Buhuti al-Hambali (w. 1051 H):
ويكره) جعل يديه (على صدره) نص عليه، مع أنه رواه
Makruh meletakkan tangan diatas dada, sebagaimana nash dari Imam Ahmad bin Hanbal, padahal beliau meriwayatkan haditsnya. (Kasyfu al-Qina’, juz 1 hal. 334).
Jadi untuk antum yang sedekap di dada, antum katanya pengikut Ulama’ Salaf ? Kami ini hlo Salafi, pengikut ulama salaf, memahami hadits mengikuti pemahaman ulama salaf.
Kesimpulan:
Jadi, pertanyaan besar untuk anda yang bersedekap di dada,
ANDA MENIRU SIAPA ?? Salam Niru Ulama Salaf . Wallahu a’lam bis showab