Pulanglah… Kembalilah…

Pulanglah… Kembalilah…

Oleh Gus Ahmad Rifai

Kali ini, ia bercekcok dengan ibunya dengan sangat hebat, tak pernah separah ini. 5 tahun sang ayah meninggal, menjadikan bocah usia 9 tahun ini menjadi yatim, sehingga hidup berdua bersama ibunya. Tak ada paman, bibi, atau saudara yang lain.

Biasanya, ia hanya berbeda pendapat dengan ibunya, yang tak lebih dari 5 menit, suasana menjadi damai.

Tapi yang ini, benar-benar pecah, hingga sang anak pergi membanting pintu dan pergi meninggalkan ibunya, entah kemana ia pergi, pikirannya saat itu kacau, hanya ingin berpisah dengan ibunya. Sejam dua jam ia lalui, iapun merasa lapar, tak ada yang memedulikannya, hendak minta kepada siapa

10 menit berselang, matahari berpamitan, langit menjadi gelap, suara pun semakin sayup-sayup, semua orang sudah kembali kerumahnya.

Di tengah kebingungannya, kilat pun tampak dimatanya, beriringan dengan hujan yang turun membasahi bajunya, ia kalap, tak tahu arah, ia berlarian kesana-kemari mencari teras tempat ia bisa berteduh.

Suara hujan masuk ke telinganya, matanya pun terpejam, menyadari, ternyata ibu-nyalah yang selama ini menyayanginya, tak ada tempat berteduh selain di naungan ibu, tak ada makanan terlezat, selain masakannya.

Melangkahlah ia kembali kerumahnya, sambil mengetuk pintunya, padahal ia masuk kerumahnya sendiri. Rumah yang selama ini ia tinggal dan berteduh didalamnya, bagai rumah asing baginya, karena ia terlalu sombong untuk pergi.

Bocah tersebut baru menyadari, tak ada yang dapat mengalahkan kasih sayang ibunya, sejauh apapun kaki melangkah, ibu nyalah yang selalu ada untuknya, hingga mau tak mau pun ia kembali kepelukan ibunya.

Hubungan kita dengan Allah pun hampir mirip dengan kisah diatas, bedanya, maukah kita kembali kepada Allah ?

Silahkan lari sejauh mungkin, carilah pertolongan yang bukan pertolongan dari Allah.

Silahkan berpaling sampai kapanpun, carilah tempat yang bukan ciptaan Allah.

Silahkan melanggar perintah Allah, carilah Tuhan selain Allah.

Jika tak mampu, kembalilah, karena pintu Allah selalu terbuka.