Mengaminkan doa BID’AH ! BENARKAH ? Part 1

╔═════ ?? ═════╗
Mengaminkan doa BID’AH !
BENARKAH ?
╚═════ ?? ═════╝

Oleh Gus Ahmad Rifai

Jawaban :
Ah, jangan gampang2 bilang

“Ini gak ada dalilnya !”
“Itu gak ada dalilnya !”

Kalau ternyata ada dalilnya kan situ jadi malu… hehe,

INI DIA DALILNYA

ada beberapa kesunnahan didalam doa :

1⃣ Membuka tangan

عن مَالِكِ بْنَ يَسَارٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا سَأَلْتُمْ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ بِبُطُونِ أَكُفِّكُمْ وَلا تَسْأَلُوهُ بِظُهُورِهَا
Dari Malik bin Yasar ra., bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda : Jika engkau meminta (berdoa) kepada Allah, maka mintalah (berdoalah) dengan menggunakan bagian dalam dari kedua telapak tangan kalian, dan jangan engkau meminta kepada-Nya dengan menggunakan bagian luar dari telapak tangan kalian. (HR. Abu Dawud no. 1271)

Jadi justru kalau ada orang berdoa, tidak mengangkat tangan itu bid’ah saudara-saudara, karena tidak menaati perintah Nabi, huehehe..

2⃣ Mengangkat tangan

إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“Sesunguhnya Rabb kalian tabaroka 1wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut mengangkat tangan kepada-Nya (untuk berdoa), lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.” (HR. Abu Daud no. 1488 dan At Tirmidzi no. 3556)

bahkan Nabi saw pun mencontohkannya
عَنْ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ، كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا رَفَعَ يَدَهُ فِى الدُّعَاءِ، لَمْ يَحُطَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
Dari ‘Umar bin Khottob ra. berkata, bahwa ketika Nabi Muhammad saw mengangkat tangan (untuk berdoa), beliau tidak menurunkan telapak tangannya hingga (selesai) lalu mengusap tangannya dengan telapak tangannya. (HR. Tirmidzi no. 3308)

عَنْ أَنَسٍ – رضي الله عنه – أَنَّ النَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلَّا فِى الْإِسْتِسْقَاءِ حَتَّى يرَى بَيَاض إِبْطَيْهِ
Dari Anas ra. bahwa Nabi Muhammad saw. tidak mengangkat tangannya terhadap sesuatu (melebihi mengangkat tangan ketika) Beliau memohon turun hujan, bahkan hingga tampak kulit putih dari ketiak beliau. (HR. Bukhari no.1031, Muslim no. 1491)

3⃣ Mengaminkan doa

? Quran Surat Yunus : 88

وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
Nabi Musa berkata (berdoa): “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami — akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih”.

? Quran Surat Yunus : 89

قَالَ قَدْ أُجِيبَت دَّعْوَتُكُمَا
(Allah) berfirman : Benar-benar telah dikabulkan doa kalian berdua.

? Dalam ayat tersebut, Allah SWT menunjukkan bahwa doa dari Nabi Musa dan Nabi Harun telah dikabulkan. Padahal ketika itu yang berdoa hanyalah Nabi Musa.
Bagaimana penjelasannya ❓

? Imam Abu Ja’far Ath Thobari dalam Tafsir Thobari juz 7 hal 185 mengatakan :
إن الداعي وإن كان واحدًا ، فإن الثاني كان مؤمِّنًا، وهو هارون، فلذلك نسبت الإجابة إليهما، لأن المؤمِّن داعٍ
Sesungguhnya yang berdoa adalah satu orang (yaitu Nabi Musa), sedangkan orang yang kedua mengaminkan, yaitu Nabi Harun. Oleh karena itu doa tersebut dinisbatkan kepada mereka berdua karena orang yang mengaminkan doa itu sama seperti orang yang berdoa.
كان موسى يدعوا وهارون يؤمن
Sesungguhnya Nabi Musa berdoa dan Nabi Harun meng-amin-kan

? Hadits dari Habib bin Maslamah ra.
عَنْ حَبِيْب بِنْ مَسْلَمَة سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : لَا يَجْتَمِعُ مَلَأٌ فيدعو بعضهم، ويؤمن سائرهم، إلا أجابهم الله
Dari Habib bin Maslamah, saya mendengar Nabi Muhammad saw. bersabda : Tidak mungkin sekelompok orang berkumpul, kemudian salah seorang diantara mereka memimpin doa sedangkan yang lainnya mengaminkan doa tersebut, terkecuali pasti akan dikabulkan oleh Allah swt. (HR. al Hakim)

4⃣ Menyatukan tangan
(menempelkan kedua telapak tangan, bukan memisah telapak tangan)

كَانَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم إِذا دَعَا ضم كفيه وَجعل بطونهما مِمَّا يَلِي وَجهه
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketik a berdoa beliau menempelkan kedua telapak tangannya dan melihat pada kedua telapak tangannya” (HR. Ath Thabrani 5226)

Hal serupa juga ditulis oleh Imam Ghozali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, mengutip pendapat Imam Qulyubi.

Dalam Majmu’ Kalam lil Habib ‘Aydrus bin ‘Umar al Habsyi hal 437

و كان بعض السلف الصالح رضي الله عنه ينهى من رآه مفرقا بين كفيه عند رفعهما للدعاء و يأمر بجمعهما و إلصاق كل منهما بالآخر كأنه يتناول شيئا يخاف عليه أن يسقط من بين كفيه و ينزل العطاء الإلهي المعنوي ،

Sebagian para salaf sholeh melarang orang yang mengangkat kedua tangannya tatkala berdoa dengan memisahkan antara kedua telapak tangannya, mereka menganjurkan untuk menempelkannya satu dengan yang lain seakan-akan mengalir guyuran (rahmat dan pemberian) kepadanya dan ia takut guyuran tersebut jatuh dari kedua telapak tangannya.

Hloh saya kok gak pernah lihat guyurannya ?
huehehe jangan begitu,
Agama Islam itu adalah agama yang menghargai simbol atas hal-hal tertentu, untuk simbolis dan tidak dimaknai secara létêrlêk

Contoh ;
▪kita sholat menyembah Allah, kita sholat menghadap kakbah, bukan berarti Allah ada di Kakbah.

▪kita berdoa dan meminta kepada Allah, kita berdoa menengadahkan tangan ke langit, bukan berarti Allah ada di Langit.

Masih ada kelanjutannya lagi nih.. penasaran pasti kan yaa?? Tunggu dehamin share lagi yaa ??

BuyaSoni Media ?️
FB, Youtube : Buya Soni
IG : @buyasoni @daarulhidayah
Telegram : Buya Soni Official
Website : www.daarulhidayah.com

========= ❁❁❁❁ =========
? WA Grup Buya Soni
☏ 0853-2335-5549
? Diizinkan untuk di sebarluaskan