MENGADZANI BAYI : SUNNAH NABI VS LOGIKA

Gus Ahmad Rifai

Salah satu tanda akhir zaman adalah umat dibuat sedemikian rupa untuk semakin menjauhi sunnah Nabi ﷺ.

  1. Salah satu sunnah Nabi ﷺialah mengadzani bayi yang baru lahir

عَنْأَبِيْرَافِعٍقَالَرَأَيْتُرَسُوْلَاللهِصَلَّىاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَأَذَّنَفِيأُذُنِالْحَسَنبْنِعَلِيحِيْنَوَلَدَتْهُفَاطِمَةبِالصَّلَاةِ

Dari Abu Rofi’ berkata : Aku melihat Rasulullah ﷺmengadzani di telinga Hasan bin Ali radliallâhu ‘anhumâ dengan adzansholat ketika Fatimah radliallâhu ‘anhâ_ melahirkannya. (HR. Tirmidzi 4/97, Hasan Shohih)

Hadits senada juga bisa kita temukan dalam Musnad Imam Ahmad 6/392, Sunan Abu Dawud 2/749.

  1. Jika ada yang mengatakan, “Coba dipikir dengan nalar, adzan itu kan ada lafadz hayya ‘alas sholah, mari kita sholat, bayi tidak mungkin diajak sholat.”

Jawabannya, apakah kita lebih memilih menaati dan meniru Nabi Muhammad SAW dibanding menolaknya hanya karena alasan “tidak sesuai logika ?”

Maka terhadap Nabi SAW, kita katakan “Sami’nawaatho’na”, “Kami mendengar, kami tau, dan kami selalu taat dan patuh.”

  1. Lalu bagaimana derajat haditsnya ?

قالابوعيسىهذاحديثحسنصحيح

Imam Abu Isa (Imam Tirmidzi) mengatakan, “Ini hadits hasan shohih”

Imam Al Hafidz Ibn Hajar dalam atTalkhîsalHabír 4/272

حديث : { أنهصلىاللهعليهوسلمأذنفيأذنالحسينحينولدتهفاطمة }. أحمدوأبوداودوالترمذي،والحاكموالبيهقيمنحديثأبيرافع

Hadits bahwasanya Rasulullah ﷺadzan di telinga al Husain ketika dilahirkan oleh Fathimah diriwayatkan oleh Ahmad, Abu dawud, Tirmidzi, Hakim dan Baihaqi dari haditsnya Abu Rofi’.

Bahkan “Ahli Hadits” kebanggaan Wahabi yaitu Ustadz Nashiruddin Al Albani menghukumi hasan hadist tersebut.

حدثنامسددثنايحيىعنسفيانقالحدثنيعاصمبنعبيداللهعنعبيداللهبنأبيرافععنأبيهقال : رأيترسولاللهصلىاللهعليهوسلمأذنفيأذنالحسنبنعليحينولدتهفاطمةبالصلاة .  قالالشيخالألباني : حسن

Hadits diatas, Syaikh Al Albani berkata : *Hasan* (Ta’lîqôtKamâlYûsufalHûtwalAhâdîtsmadzîlahbiAhkâmalAlbâni ‘alaihâ)

  1. Hikmah Mengadzani Bayi

Imam Nawawi dalam Majmu’nya mengatakan,

السنةأنيؤذنفيأذنالمولودعندولادتهذكراكانأوأنثىويكونالأذانبلفظأذانالصلاة،لحديثأبيرافعالذيذكرهالمصنف،قالجماعةمنأصحابنا : يستحبأنيؤذن،فيأذنهاليمنىويقيمالصلاةفيأذنهاليسرى . وقدروينافيكتابابنالسنيعنالحسينبنعليرضياللهعنهماقال : قالرسولاللهصلىاللهعليهوسلم { منولدلهمولودفأذنفيأذنهاليمنىوأقامفيأذنهاليسرىلمتضرهأمالصبيان } وأمالصبيانالتابعةمنالجن . ونقلأصحابنامثلهذاالحديثعنفعلعمربنعبدالعزيزرحمهالله

Disunnahkan untuk mengadzani telinga bayi ketika kelahirannya baik bayi laki-laki maupun wanita. Adzan tersebut menggunakan lafadzadzansholat sebagaimana Hadits Nabi ﷺdari Abu Rofi’ sebagaimana yang telah disebutkan pengarang kitab.

Jama’ah Ulama’ Syafi’iyyah juga mensunnahkanmengadzani di telinga kanan dan mengiqomahi di telinga kiri. Telah sampai kepada kami hadits di Kitab Ibnu Sunni dari Husain bin Ali radliallâhu ‘anhumâ, Rasulullah ﷺbersabda,

“Barang siapa yang memiliki bayi kemudian diadzani di telinga kanannya dan di iqomahi di telinga kiranya, maka bayi tersebut tidak akan diganggu oleh ummusshibyan (jin pengganggu).

وليكوناولمايقرعسمعهحالدخولهفيالدنياالذكر.

Bayi yang baru lahir di adzani dengan tujuan agar yang pertama didengarkan oleh bayi ketika masuk ke alam dunia adalah kalimat dzikir (I’anahalThôlibîn 1/267)

Ayo Gemar Mengamalkan Sunnah Nabi, jangan yang Sunnah dikatakan Bid’ah !

“`SUNGGUH TERLALU“`