In Sha Allah atau Insya Allah ?

In Sha Allah atau Insya Allah ?

Oleh Gus Ahmad Rifai

Mengucapkan Insya Allah merupakan sesuatu yang disyariatkan didalam Islam apabila kita memiliki rencana atau janji.

Dalam hal ini Allah swt berfirman :

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّه

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” (jika Allah berkehendak). (QS. Al Kahfi 24-25)

Ibnu Katsir menjelaskan ayat diatas dalam tafsir beliau,

هذا إرشاد من الله تعالى لرسول الله صلى الله عليه وسلم إلى الأدب فيما إذا عزم على شيء ليفعله في المستقبل أن يرد ذلك إلى مشيئة الله عز وجل علام الغيوب الذي يعلم ما كان وما يكون وما لم يكن لو كان كيف يكون

Inilah petunjuk Allah Ta’ala kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tentang adab tatkala beliau berkeinginan kuat akan sesuatu dan pasti akan melakukan perbuatan tersebut diwaktu mendatang maka hendaknya diikuti dengan ucapan insyaallah. Karena Dialah dzat yang mengetahui perkara ghaib,  mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi,  segalasesuatu yang akan terjadi, segala sesuatu yang tidak terjadi dan bagaimana sesuatu yang tidak terjadi tersebut seandainya terjadi.

Tetapi akhir-akhir ini banyak orang yang memperdebatkan penulisan kalimat

إِنْ شَاءَ الله

dalam bahasa indonesia dengan menggunakan huruf latin.

Lazimnya, orang menggunakan “Insya Allah” untuk menuliskannya. Tapi, kemudian muncul orang-orang yang mempermasalahkannya dengan membawa gambar/foto dari Da’i kondang berasal dari India yang didalam gambar/foto tersebut diterangkan bahwa kalimat tersebut memiliki arti yang keliru jika ditulis dengan “Insya Allah”, yang benar adalah In Sha Allah.

Terlepas apakah itu benar pendapat beliau atau tidak, tetapi didalam gambar/foto tersebut dinyatakan bahwa apabila

إن شاء الله

ditulis dengan “Insya Allah” maka akan mengandung arti menciptakan Allah, sehingga penulisan yang benar adalah In Sha Allah.

Bagaimana yang sebenarnya

Berikut jawabannya :

  1. Kalimat dalam Bahasa Arab memang paling “pas” ditulis dengan menggunakan tulisan Arab. Tetapi ketika bahasa arab ditulis dengan tulisan latin, maka harus menggunakan transliterasi (pelambangan huruf) yang sudah menjadi kesepakatan bahwa huruf tersebut mewakili huruf arab.

Seperti contoh

Huruf “ب” dilambangkan dengan B

Huruf “ت” dilambangkan dengan T

Huruf “ج” dilambangkan dengan J

Dan seterusnya.

  1. Transliterasi huruf “ش” yang menjadi masalah dalam hal ini sebagaimana dalam kalimat

“إن شاء الله”

di Indonesia, dilambangkan dengan huruf “sy”.

Sekali lagi, huruf “ش” apabila dituliskan dalam huruf latin adalah dengan “sy”

Maka kita tulis kalimat syukur dengan “sy”, kalimat sya’ban, syahadat, syuhada’, syahid, tamasya, isya, karena memang sudah menjadi kesepakatan transliterasi Indonesia bahwa huruf “ش” dilambangkan dengan “sy” bukan “sh” Sehingga apabila “ش” dilambangkan dengan “sh” seharusnya penulisannya adalah shukur, sha’ban, shahadat, shuhada’, shahid, tamasha, isha, menjadi aneh bukan.

  1. Orang yang mengatakan bahwa “Insya Allah” mengandung arti “menciptakan Allah” dengan tulisan arab sebagai berikut :

إِنْشَاءَ الله

Sungguh aneh. Kenapa?

Pertanyaannya adalah kenapa ia membaca dengan menggunakan harokat fathah (إِنْشَاءَ الله ) ?

Harusnya kalau ia paham nahwu shorof, jika tulisan “Insya Allah” dipaksakan memiliki arti “menciptakan Allah” (thukul dalam bahasa jawa, “thukule Gusti Allah”) maka ia memiliki kedudukan rofa’ dengan menggunakan dhommah menjadi Insya ulloh  (إِنْشَاءُ الله ) karena terletak diawal kalimat.

Sehingga kalimat “Insya Allah” dengan harokat fathah tersebut tidak mengindikasikan bahwa itu merupakan mashdar (Insya-u) tetapi mengindikasikan bahwa kalimat tersebut menjadi fi’il madhi (sya-a) yang berarti “berkehendak”

Maka kesimpulannya;  kalimat “Insya Allah” untuk melambangkan

(إِنْ شَاءَ الله)

Sudah benar menurut transliterasi yang baku di Indonesia, dan kalau mau diperbaiki, dapat disempurnakan dengan cara menambah spasi yaitu menjadi In Sya Allah.  Silahkan pilih Insya Allah atau In Sya Allah, kalimat itu memiliki arti “Jika Allah Berkehendak”